3 Juni 2011

Waduh, dokter asik liburan ratusan pasien terlantar

Sukabumi : Ratusan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terlantar akibat dokter RS tersebut curi bersama.
Informasi yang diperoleh dari Wakil Bupati Sukabumi, Ahmad Jajuli usai melakukan sidak di RS, Jumat mengatakan, dari hasil sidak yang dilakukan ke RSUD Sekarwangi, ternyata hanya ada dua dokter saja yang jaga selebihnya berlibur. Selain dokter penanggungjawab rumah sakit dan direktur utama pun tidak ada di tempat. “Ini sangat ironis, karena bukannya memberikan pelayanan kepada ratusan pasien yang menyebabkan mereka menjadi terlantar,” tegas Jajuli.

1 Juni 2011

60 Kepsek Diperiksa Kejari Terkait DAK Kabupaten Sukabumi

Sukabumi - Sebanyak 60 kepala sekolah (kepsek) dari 138 kepsek di Kabupaten Sukabumi penerima program pengadaan buku dari dana alokasi khusus (DAK) 2010 sebesar Rp 13 miliar, mulai diperiksa Kejari Cibadak, kemarin (31/5). Mereka yang diperiksa terkait penyidikan kasus dugaan korupsi DAK Rp 13 miliar ini berasal dari wilayah Kecamatan Cibadak, Cisaat, Gunungguruh dan Kadudampit. Sedangkan untuk kepsek di kecamatan lain seperti Kecamatan Cicurug, Parungkuda, Surade, Jampang Kulon dan sekitarnya, rencananya besok (hari ini-red) akan menyusul untuk dimintai keterangan.
Pada saat pemeriksaan, pihak Kejari Cibadak berinisiatif untuk memeriksa mereka dengan cara mengisi formulir pertanyaan seputar jumlah buku dan waktu proses pendistribusian buku yang diterima sekolah masing-masing, hal ini dilakukan guna mengefektifkan pemeriksaan.
Dari pengakuan sejumlah kepsek yang berhasil dikonfirmasi Radar usai pemeriksaan, umumnya mereka mengaku menerima buku secara empat tahap, yakni mulai bulan Januari, Maret, April, dan terakhir 26 Mei lalu. Padahal sebelumnya menurut Penyidik Kejari Cibadak, sesuai isi kontrak program pengadaan buku tersebut, disebutkan batas waktu pelaksanaan pendistribusian buku tersebut harus selesai pada 5 Januari 2011.
Selain itu dari pengakuan mereka, rata-rata jumlah buku yang mereka terima itu tidak sesuai dengan jumlah kuota yang seharusnya mereka terima, ada yang kekurangan 10, 20 hingga 30 buku, terlebih waktu pendistribusian buku ke tiap sekolah, itu dilakukan pada waktu malam hari dan sewaktu libur sekolah. Para kepsek pun tidak mengetahui mengenai proses pendistribusian dan batas waktu yang seharusnya.
"Seharusnya sekolah kami mendapat 4.540 buku tapi kami kekurangan sepuluh buku, jadi total yang kami terima sebanyak 4.530 eksemplar. Kekurangan ini telah saya laporkan, namun hingga saat ini belum ada respon," kata Kepsek SDN Caringin, Supadna kepada Radar.

Sosok Agus Rahayu Susafha, Pelatih Silat ASBD

Sukabumi -- Sebuah dedikasi yang dibuktikan Agus Rahayu Susafha ternyata mendapatkan hasil yang luar biasa. Dengan dedikasinya tersebut, Agus resmi diangkat sebagai pelatih khusus di Al Azhar Seni Bela Diri (ASBD) Moslem Martial Art Sukabumi. Gelar tersebut jelas sangat berharga. Karena, dengan gelar tersebut Agus berhak untuk melatih Seni Beladiri di seluruh indonesia termasuk di luar negeri.
Kecintaan terhadap budaya indonesia memang membuat seseorang bisa melakukan apasaja untuk mempertahankannya. Kerja keras dan kegigihan serta dedikasinya terhadap perguruan ASBD Moslem Martial Art membuat sosok Agus Rahayu Susafha (bukan Susanto) begitu disegani sekaligus menjadi panutan. Dengan pembuktiannya tersebut, perguruan ASBD Pusat yang diketuai oleh Satria akhirnya menobatkan dan memberikan sebuah apresiasi yang sangat tinggi kepadanya. Agus resmi diangkat oleh ASBD Pusat sebagai pelatih khusus. Jelas gelar tersebut tidak semua orang bisa mendapatkannya. Bahkan, utuk mempunyai gelar tersebut mereka harus bendar-benar bisa memenuhui persyaratan khusus. 

Uang Palsu Rp 1,5 Miliar Dibakar

Sukabumi --Kejari Cibadak membakar uang palsu (upal) senilai Rp1,5 miliar, kemarin. Upal ini merupakan barang bukti hasil kejahatan pada 2008 hingga 2011. Upal ini terdiri dari 265 lembar USD pecahan 100 dan sejumlah upal mata uang Brazilia serta dolar Singapura dibakar di depan Kantor Kejari Cibadak.
Selain upal, Kejari juga memusnahkan sejumlah obat dan jamu palsu, ganja seberat 11,87 kilogram, sabu-sabu seberat 20 gram, 107 butir pil leksotan beserta alat hisap.
Pemusnahan barang bukti ini dipimpin Kepala Kejari Cibadak, Marihot Silalahi dan unsur Muspida Kabupaten Sukabumi yakni Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi, Kapolres Sukabumi, AKBP Bagus Srigustian, Kadinkes Kabupaten Sukabumi, Adrialti Samsul."Pemusnahan barang bukti ini telah mempunyai kekuatan hukum dan barang bukti ini berasal dari 177 kasus," terang Kepala Kejari Cibadak, Marihot Silalahi.
Sementara Kapolres Sukabumi, AKBP Bagus Srigustian mengatakan, kasus Upal yang beredar di wilayah hukumnya kebanyakan terjadi di Kabupaten Sukabumi wilayah selatan termasuk daerah wisata Palabuhanratu. Hal ini lantaran masyarakat masih awam mengenal mana uang asli dan mana upal."Wilayah Sukabumi masih potensial untuk peredaran uang palsu. Makanya peran masyarakat aktif melaporkan jika menemukan indikasi peredaran uang palsu,"jelasnya.