4 Januari 2011

Kaulinan Permainan Bola Api

Jurnal Sukabumi-- Tidak kalah menarik dengan menyalakan kembang api saat menyambut tahun baru 2011, warga Perumahan Gading Kencana, Kelurahan Karang Tangah, Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, unjuk kebolehan “Nyo Nyo O Seune” (mempermainkan Api). Salah satu permainan Nyo Nyo O Seuneu ini adalah permaian Bola Seuneu (Boles) atau bola api dengan menggunakan tangan. Permaiann bola api ini diperlombakan dengan memperebutkan piala Walikota Sukabumi.
Seni budaya Nyo Nyo O Seuneu yang dikembangkan hanya di lingkunagna Pesantren Dzikir Al Fath di Komplek perumahan tersebut, ternyata digemari oleh sebagian warga perum lainya diluar lingkungan pesantren. Buktinya,bukan saja santri pesantren Dzikir Al Fath, masyarakat sekitar pesantren nampak antusias mengikuti perlombaaan Boles. Bahkan beberapa orang wartawan ikut adu nyali lomba bola api.
Pertandingan Boles diikuti sebanyak 8 group, setiap grupnya terdiri dari delapan orang. Sedangkan peraturan dari permainan ini adalah bola terbuat dari kelapa yang sudah direndam minyak tanah ini dibakar hingga menyala nyala, harus dibawa oleh pemain dengan menggunakan tangan dan dimasukan ke lubang (ring) menyerupai ring basket. Bola tidak boleh ditendang dan tidak boleh padam. Pemenangnya tentu saja peserta yang bisa memasukan bola ke dalam ring.
Kendati demikian, permainan ini tidak bisa dimainkan oleh peserta sembarangan. Pasalanya dengan modal keberanian dan tangan kosong semata dan tidak mengerti metodenya bisa mengakibatkan kulit tangan melepuh. Sebelum perlombaan dimulai para peserta diwajibkan mengikuti doa dan dzikir bersama. Setelah prosesei ritual dilakukan, baru pertandingan boleh dimulai.
Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath Ustadz DR. M. Fajar Laksana, kepada Jurnal Bogor menuturkan, permaian Boles api ini merupakan bagian dari permaianan Nyo Nyo O Seuneu yang menjadi tradisi di Kerajaan Pajajaran. Kebudayaan dan seni tradisional Pajajaran ini telah diislamisasikan oleh Raden Prabu Siliwangi.
Kepala Disporabudpar Drs. Benny Haerani, MM menyatakan akan mengakomodir seni budaya Nyo Nyo O Seuneu ini menjadi asset budaya dan Kota Sukabumi. Selain itu dibangunya Musium Sejarah Sunda Islam (Musis) Prabu Siliwangi ini juga menambah kasanah budaya dan pariswisata di Kota Sukabumi. Diharapkan kedepan ini akan menjadi pusat perhatian para wisatawan baik local maupun manca negara.
“Pengembangan seni dan budaya Sunda ini tentunya dapat menimbulkan multi efek, baik ekonomi maupun ilmu pengetahuan,” pungkas Benny.

=Budi Darmawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar