10 Januari 2011

Mentan : Warga Sukabumi Jangan Panik

Kunjungan Mentan Ke Kebun Pekarangan
Radar Sukabumi--- Menteri Pertanian (Mentan) RI, Suswono meminta masyarakat khususnya warga Sukabumi untuk tidak panik menghadapi kondisi melonjaknya harga cabe. Sebab meroketnya harga cabe, diprediksi tidak akan bertahan lama, ditambah saat ini pihaknya tengah gencar melakukan strategi guna menekan kenaikan harga cabe seperti pola tanam cabe di pekarangan rumah.
Mentan dan Bupati Sukabumi Panen Cabai.--Foto : Radar Sukabumi-
Ditjen Hortikultura, kata Suswono, tengah menyusun langkah yang akan dilakukan untuk menggerakkan penanaman cabe di pekarangan. Gerakan itu kini sudah dimulai setidaknya pada 100.000 keluarga dengan membagikan benihnya secara gratis. Gerakan tersebut merupakan langkah jangka pendek yang akan dilakukan selama 3 bulan ke depan.
“Sebenarnya menanam cabe itu mudah, di pekarangan yang sempit kalau kita telaten pasti akan tumbuh dan persoalan mahalnya harga cabe tidak akan terjadi jika masyarakat sudah pintar cara menanamnya,”kata Suswono kepada Radar Sukabumi usai melakukan kunjungan kerja dan acara panen cabe di Pusat Holtikultura Desa Pasir Datar Kecamatan Caringin, didampingi Bupati Sukabumi, Sukmawijaya, kemarin.
Suswono menilai terjadinya kenaikan harga cabe yang sudah menyentuh angka Rp 70.000 per kg, itu merupakan lonjakan yang tak terduga di awal tahun ini, menyusul terganggunya produksi akibat cuaca yang tidak mendukung di tahun 2010 lalu. “Mudah-mudahan pada 2011 ini iklim normal dan harga cabe yang kini melonjak tidak lama lagi bisa kembali stabil,” ujarnya.
Suswono menyebutkan, curah hujan sepanjang tahun lalu mengakibatkan terjadinya penurunan produksi sekitar 40 persen. Dampaknya kegagalan panen menimbulkan trauma bagi petani, karena butuh investasi cukup besar untuk menanam cabe, yaitu sekitar Rp60 juta per hektar.
“Tapi bulan Januari ini sudah mulai banyak yang akan panen, seperti di daerah Pasir Datar Caringin ini. Semoga dengan panen ini akan memcukupi pasokan,” katanya.
Kementerian Pertanian RI, lanjut dia, siap membangun kawasan dan setra produksi cabai di 22 kabupaten/kota sebagai upaya meningkatkan pasokan komoditas tersebut di pasaran. Setiap unit kawasan produksi tersebut nantinya berdampak pada peningkatan produksi seluas 25 hektare sehingga total mencapai 1.525 hektare.
Menurut dia, untuk pengembangan kawasan dan sentra produksi cabai tersebut, maka akan digunakan benih cabe tahan hujan seperti TM999, Lembang 1, Lembang 2 dan Tanjung. ” “Ke depan kita akan membangun sentra-sentra agar tidak menumpuk produksinya saat panen sehingga harga jatuh,” katanya.
Setelah mengunjungi panen cabe, Suswono yang didampingi istrinya, Mike Wahyuni dan Kepala Badan Litbang Pertanian, Haryono langsung mengunjungi tempat Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) yang berlokasi di Cijangkar RW 6, kelurahan Caisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
Rombongan disambut langsung oleh Wakil Walikota Sukabumi, Mulyono beserta jajarannya. Di sana Mentan juga meninjau tanaman cabe di pekarangan warga sebagai upaya percontohan, setelah sebelumnya melihat rumah pintar. Mentan sempat berdialog dengan Ketua serta pengurus Kelompok Tani Kadeudeuh, Sukabumi, Aji Saparuddin.
“Tanaman di sini masih membutuhkan perhatian khusus agar bisa menghasilkan, apalagi saat harga cabe melambung,” katanya.
Senada dikatakan Mike, SIKIB mempunyai lima pilar, yakni Indonesia Sehat, Indonesia Peduli, Indonesia Kreatif, Indonesia Pintar, dan Indonesia Hijau.
“Seperti memanfaatkan pekarangan yang ada. Meski pekarangan sempit, kita bisa membuat rak untuk menanam sayuran atau tanaman yang bermanfaat, dan jelas pasti akan bisa kita rasakan manfaatnya” harapnya. (wan/ryl)

Short URL: http://beta.radarsukabumi.com/?p=1502

Tidak ada komentar:

Posting Komentar