19 Januari 2011

Pemerintah Gratiskan Pasien Kelas III

Radar Sukabumi --Jakarta--Kabar gembira bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Mulai tahun ini, pemerintah lewat Kementerian Kesehatan menggratiskan pasien kelas III tanpa syarat apapun.
“Tahun ini, Kemenkes menggratiskan perawatan pasien kelas III di seluruh rumah sakit. Hal ini saya tuangkan dalam peraturan Menkes,” kata Menkes Endang Rayahu Sedyaningsih dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (18/1).
Dipaparkannya, dari 45 ribu tempat tidur untuk kelas III, sebanyak 60-70 persen sudah tercakup jaminan kesehatan nasional atau jaminan kesehatan daerah. Dengan demikian, tinggal meningkatkan status gratisnya menjadi 100 persen.
Bagaimana mekanisme pelayanan kesehatan gratis untuk kelas III tersebut? Menurut Endang, rumah sakit tidak perlu lagi menanyakan pasiennya miskin atau tidak. Pasien juga tidak perlu meminta kartu Jamkesmas.
“Rumah sakit tidak boleh meminta kartu jamkesmas pada pasien lagi. Karena semua pasien yang masuk kelas III digratiskan dan tidak perlu melewati prosedur macam-macam,” tegasnya.
Ditambahkan Endang, program ini semakin mudah karena di beberapa daerah telah menjaminkan kesehatan masyarakatnya 100 persen. “Kemenkes sangat terbantu dengan program Jamkesda. Karena itu kami butuh kerja sama pihak rumah sakit dalam menyukseskan program kesehatan gratis ini,” harapnya.
Kebijakan Menkes ini mendapat sambutan positif dari Komisi IX DPR RI. Mereka malah memberikan aplaus pada Endang yang selama raker selalu dicecar para politisi.
Sementara itu, Endang belum berpikir mengajukan pengunduran diri dari kabinet menyusul kanker paru-paru yang menderanya. Dirinya mengaku terinsipirasi semangat juang almarhum Jenderal Sudirman di era perang kemerdekaan RI. Demikian jawab Menkes Endang ditanya tentang peluangnya mengundurkan diri dari KIB II.
“Saya tidak akan mundur. Jenderal Sudirman meski hanya dengan paru sebelah, tetap memimpin perang,” jawab Menkes, saat dicegat wartawan di sela rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/1).
Dia juga merasa belum memerlukan seorang wakil menteri untuk membantunya menyelesaikan tugas-tugas. Sebab saat ini dirinya telah dibantu beberapa orang Dirjen dan Sekjen yang menurutnya cukup kompak dalam mencapai target kerja.
“Biar Pak Presiden yang menilai perlu atau tidaknya. Penilaian kan dari luar, dalam hal ini presiden dan UKP4,” sambung Endang.
Lebih lanjut dia membantah tudingan yang menyebutnya tidak melakukan uji kesehatan sebagaimana koleganya ketika hendak diangkat sebagai Menkes. Dia memastikan telah menjalani tahapan tersebut dan menyarankan semua pihak agar mempelajari karakter penyakit kanker untuk memahami keadaannya.
“Sebaiknya baca dulu tentang kanker, maka Anda akan tahu karakternya,” ujar Menkes. (net/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar