22 Maret 2011

Nasib Alumni SMKN 1 Cibadak Terkuak, Ditemukan di Miyagi Jepang

Sukabumi - Misteri tiga alumni SMKN 1 Cibadak yang kehilangan kontak saat kerja magang di Jepang akhirnya terjawab. Ketiganya ditemukan dalam kondisi selamat di Kota Miyagi yang sempat diterjang badai tsunami, Jum’at (11/3) lalu. Mereka lolos dari ancaman maut setelah melarikan diri ke daerah perbukitan.
Ketiga alumni yang hilang kontak hampir satu pekan lebih itu dialami Neng Silvi, Siti Selvia Harlena, dan Yuli Karlina. Keberadaan mereka ditemukan tim evakuasi di kawasan perbukitan di daerah Miyagi Jepang. Kabar itu diperoleh langsung pihak keluarga dari PT Japan Indonesia Economic Center (JIAEC).
”Alhamdullillah ketiga alumni kami yang sempat hilang kontak itu akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat. Informasi terakhir menyebutkan ketiganya sedang berada di Bandara Narita untuk proses pemulangan ke Indonesia,” ungkap Kepala SMKN 1 Cibadak, Yudi Karyudi saat dihubungi Jurnal Bogor, kemarin.
Yudi juga mengakui kabar penemuan tiga alumninya itu disampaikan langsung PT JIAEC. Saat ini PT JIAEC sedang mengurus rencana kepulangan tiga alumninya yang sempat mengikuti program kerja magang di salah satu perusahaan peternakan. Kepastian selamatnya tiga alumni SMKN 1 Cibadak juga terlihat dalam situs resmi PT JIAEC yang dipublikasikan Senin (21/3) kemarin.
Sebelumnya, PT JIAEC mengungkapkan kesulitan menemukan tiga alumni SMKN 1 Cibadak yang hilang pasa gempa dan tsunami Jepang. Soalnya ketiga alumni itu bekerja di daerah Ishinomaki-Shi Miyagi yang masuk daerah terparah dihantam tsunami. Salah satu kendalanya akibat sarana transportasi terputus serta jalan tertutup reruntuhan bangunan rumah maupun kendaraan.
Kabar mengenai selamatnya tiga alumni SMKN 1 Cibadak ini disambut haru seluruh anggota keluarga yang ada di Sukabumi. Hampir seluruh orang tua alumni mengaku telah menyiapkan acara penyambutan kepulangan anaknya. Beberapa diantaranya juga akan menggelar syukuran dalam bentuk pengajian.
Orang tua Yuli Karlina, Lina Yuniawati mengaku sudah mendapat kabar mengenai jejak anaknya yang sempat hilang kontak selama satu pekan. Bahkan Lina sudah mendengar langsung suara anaknya yang saat ini masih berada di Jepang. ”Setelah mendengar suara anak saya melalui telepon, saya semakin percaya mereka selamat,” kata Lina.
Dalam pembicaraan telepon itu, Yuli sempat menceritakan pengalaman saat bencana tsunami menerjang daerah Miyagi. Yuli bersama dua rekannya saat itu sedang bekerja di kandang milik perusahaan peternakan ayam. Kebetulan lokasi peternakan berada di daerah perbukitan.
”Begitu merasakan gempa, mereka sempat berlarian menyelamatkan diri. Beruntung lokasinya berada di daerah perbukitan. Sehingga mereka selamat dari hantaman tsunami sekalipun tempat tinggalnya rusak akibat gempa,” kata Lina.

=Rojab Asy’ari


3 Alumni SMKN-1 Sukabumi ditemukan selamat di Miyagi

SUKABUMI : Tiga alumni SMKN-1 Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang dinyatakan hilang kontak sejak terjadinya gempa dan tsunami yang melanda Jepang, akhirnya diketahui keberadaannya dalam kondisi sehat di Miyagi.
Informasi yang dihimpun ANTARA, Selasa, ketiga alumni tersebut yakni Neng Silvi (20) warga Kecamatan Cibadak, Siti Silvia Harlena (20) Kecamatan Cisaat dan Yuli Karlina (21) warga Cibadak saat ini sudah berada di Bandar Udara Narita untuk segera dipulangkan ke tanah air ke tempat tinggalnya masing-masing.
Menurut, salah seorang orang tua alumni ini, Lina Yuniawati, warga Kampung Bojong Setra 02/01, Desa/Kecamatan Cibadak mengungkapkan dari cerita ankanya bahwa pada saat kejadian, anaknya yakni Yuli Karlina bersama kedua rekannya berada di atas bukit di Miyagi di peternakan ayam milik perusahaan yang menerima mereka magang tersebut.
“Saya menerima kabar dari anak saya pada Sabtu 19/3 lalu setelah menelpon ke handphone milik saya yang menceritakan bahwa mereka selamat dan saat ini sedang berada di Narita untuk segera dipulangkan,” ungkap Lina saat dihubungi ANTARA.
Lebih lanjut dirinya merasa bahagia dan tidak khawatir lagi akan kondisi anaknya itu yang hilang kontak selama seminggu lebih semenjak gempa dan tsunami yang melanda Jepang.
“Kekhawatiran saya akhirnya hilang dengan adanya kabar berita dari anak saya, dan saya pun berterima kasih kepada pihak sekolah dan perusahaan yang menyalurkan anak saya untuk magang di Jepang yang terus memantau anak-anak kami ini,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 1 Cibadak, Yudi Karyudi mengatakan, pihaknya menerima informasi tersebut pada Sabtu lalu dari perusahaan yakni Japan Indonesia for Ekonomic Centre (JIAEC)yang menyalurkan ketiga alumni berprestasi bahwa mereka semuanya sudah dapat dihubungi dan selamat.
“Kami sangat bersyukur mereka akhirnya bisa dihubungi apalagi diketahui mereka itu semuanya selamat,” kata Yudi.
Dia menandaskan, dengan adanya informasi itu kekhawatiran pihaknya selama ini sirna sudah dan berharap mereka sampai di tanah air selamat.
“Mungkin doa dari seluruh siswa-siswi kami didengar oleh Allah SWT,” tandasnya.
Di lain pihak teman dari ketiganya merayakan atas selamatnya ketiga alumni berprestasi ini bahkan diantara rekan-rekannya ada yang sampai bernazar akan puasa selama dua hari.
Sekedar diketahui, Neng Silvi, Siti Silvia Harlena dan Yuli Karlina dinyatakan hilang kontak di Miyagi sekitar satu minggu pasca gempa dan tsunami Jepang setelah pihak sekolah dan JIAEC tidak bisa menghubungi ketiganya.(hh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar