23 Maret 2011

HIV/AIDS : Cikole Kecamatan Paling Terparah

Penyebaran HIV/AIDS Sampai 120 Penderita
CIKOLE -- Percepatan penyebaran virus HIV/AIDS di Kota Sukabumi bukan lagi hal yang tabu. Dalam tiga bulan terakhir sampai pertengahan Maret pengidapnya semakin bertambah. Data ini bukan sekadar rekayasa. "Akan tetapi berdasarkan temuan dari kami Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, "ungkap Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Sikabumi, Rita Fitrianingsih, kemarin. 
Menurut Rita, data penderita HIV/AIDS di Kota Sukabumi setiap tahunnya mengalami peningkatan. Korban yang mengidap HIV dari Januari 2011 sampai Maret 2011 berjumlah dua orang. Dan yang terkena AIDS dari kurun waktu 3 bulan yakni Januari sampai Maret berjumlah 6 orang. Dari kurun waktu 3 bulan yang meninggal berjumlah 6 orang. Ditambahkan oleh Anggota Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Zaenal mengatakan HIV/AIDS per kecamatan 2000 sampai 2010.
Ia menyebutkan untuk Kecamatan Baros penderita HIV/AIDS berjumlah 13 orang, Cibeureum 14 orang, Cikole berjumlah 120 orang. "Kemudian, Kecamatan Citamiang berjumlah 62 orang, Kecamatan Gunungpuyuh berjumlah 50 orang, Warudoyong berjumlah 53 orang, dan Lembursitu 9 orang,"bebernya.
Ada juga penderita HIV/AIDS yang berasal dari luar Kota Sukabumi berjumlah 3 orang dan Kabupaten Sukabumi berjumlah 88 orang. Ini, katanya, baru yang terindikasi.
Dijelaskan Zaenal, penyebaran HIV/AIDS ini bukan hanya sekadar dari hubungan seksual saja. Justru penyebarannya paling besar terjadi melalui jarum suntik. Bahkan, sambungnya, mayoritas penderita penyakit HIV/AIDS ini kebanyakan pada kaum Adam.
Secara keseluruhan, Kecamatan Cikole merajai penderita HIV/AIDS dibanding enam kecamatan lainnya. "Angka ini termasuk menempatkan Kota Sukabumi sebagai salah satu daerah paling parah di Jawa Barat,"prihatinnya. Tingginya angka kematian AIDS dipicu akibat penderita tidak menggunakan obat antiretroviral (ARV) yang bisa menekan kematian bagi si pengidap.
Pada saat kunjungannya ke Sukabumi, Kepala Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa Barat, Riyadi mengaku Kota Sukabumi masuk lima besar dalam penyebaran virus HIV/AIDS di Jabar yang sekarang angka di Jabar mencapai 5 ribu orang. Sedangkan, kota di Jawa Barat yang paling banyak terjangkit penyebaran virus antara lain Kota Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Bogor dan Kota Sukabumi. (rp5) 

Kabupaten Sukabumi : HIV/AIDS Renggut 88 Nyawa
SUKABUMI -- Penyebaran virus mematikan HIV/Aids di Kabupaten Sukabumi dalam tiga tahun terakhir bisa disebut trengginas. Berdasarkan data yang diperoleh Radar Sukabumi, sejak 2007 penyakit ini sudah merenggut 88 nyawa. Sementara, saat ini diketahui 194 warga positif HIV.
 Menurut Kepala Badan Keluarga Berencana  Pemberdayaan Perempuan (KBPP) Kabupaten Sukabumi, Ade Mulyadi, rata-rata ke-194 pengidap HIV/AIDS tersebut 75 persen didominasi kaum hawa. Malah Ade memprediksi jika tidak ada pencegahan dini secara serius, angka tersebut akan terus bertambah seiring perilaku negatif warga seperti seks bebas dan pemakaian alat narkotika secara berjamaah yang menjadi salah satu faktor kuat penularan HIV/AIDS.
 Daerah asal jumlah penderita HIV/AIDS kata Ade hampir merata, hanya untuk daerah wisata di Kabupaten Sukabumi, masih menjadi daerah penyumbang cukup besar jumlah penderita HIV/AIDS. "Rata-rata usia mereka (penderita HIV/AIDS) di atas 29 tahun, ada yang sudah menikah dan ada juga yang belum. Sekitar 50 persen di antaranya karena narkoba yang menggunakan jarum suntik, lainnya karena seks bebas," beber Ade kepada Radar, di ruang kerjanya kemarin.
 Untuk pencegahan dini, KBPP bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi dan Badan Narkotika (BN) Kabupaten Sukabumi, akan terus melakukan koordinasi dan sosialisasi. "Ini merupakan masalah serius yang perlu perhatian dan penangganan secara menyeluruh, apalagi tentu kita tidak mau kalau Kabupaten Sukabumi yang mempunyai visi misi Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Sukabumi yang Berakhlak Mulia Maju dan Sejahtera, tetapi warganya banyak yang positif HIV/AIDS gara-gara tidak ada pencegahan dini atau kesadaran sendiri dari warganya," imbuhnya.
 Adapun langkah yang akan dilakukan KBPP itu antara lain dengan melakukan penekanan fungsi untuk petugas KBPP baik itu dari tingkat Sub Pos KB/kader di tingkat RT/RW, Tim Pengerak Desa sampai pegawai yang bertugas di kantor KBPP Kabupaten Sukabumi itu sendiri.(wan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar