31 Maret 2011

Pembangunan Gedung PGRI Menuai Protes

Sukabumi - Rencana pembangunan Gedung PGRI di Kampung Cibungur Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi mengundang reaksi dari sejumlah guru. Pasalnya, bangunan untuk Sekretariat PGRI ini belum jelas mengenai hitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Sedangkan alokasi anggaran pembangunan sudah ditetapkan sebesar Rp 5 miliar.
Reaksi itu salah satunya disampaikan anggota PGRI yang juga guru ahli bangunan SMKN 1 Kota Sukabumi, Dadang Hernawan. Selain RAB belum jelas, Dadang mengeluh kebijakan Pengurus PGRI yang akan membebankan biaya pembangunan gedung kepada para anggotanya. Sebab pengurus PGRI akan memungut iuran kepada anggotanya dengan kisaran antara Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.
”Saya sangat setuju dengan gagasan pembangunan Gedung PGRI Kota Sukabumi ini. Namun alangkah baiknya biaya pembangunan tidak seluruhnya dibebankan kepada para anggota. Justru pengurus PGRI harus mencari terobosan agar gagasan pembangunan ini bisa terwujud,” kata Dadang usai menghadiri rapat internal bersama pengurus PGRI Kota Sukabumi di Auditorium SMK Negeri 1 Kota Sukabumi, Selasa (28/3).
Karena iuran pembangunan ini sudah dirapatkan Pengurus PGRI, Dadang pun tidak bisa ngotot. Hanya saja, Dadang meminta transparasi hitungan pembangunan Gedung PGRI yang akan menghabiskan dana sebesar Rp 5 miliar. Dia mengaku akan membayar iuran apabila RAB sudah jelas. “Kami ahli bangunan. Jika sudah jelas mengenai RAB-nya, baru saya akan bayar iuran untuk pembangunan gedung tersebut. Bila perlu kontan atau saya bayar langung dengan uang dollar,”tandasnya.
Menanggapi hal itu, Ketua PGRI Kota Sukabumi, Sanusi Harjadireja mengatakan rencana pembangunan Gedung PGRI sudah menjadi persetujuan seluruh anggota. Bahkan sekitar 50 persen anggotanya sudah melunasi pembayaran iuran. Sumbangan para anggota itu bukan iuran, tetapi infak.
”Seperti diterangkan dalam UUD No 4 tahun 2005 guru wajib menjadi anggota PGRI. Dengan adanya gedung itu segala urusan mengenai kegiatan akan dilaksanakan di gedung tersebut. Masyarakat juga bisa mengunakan gedung tersebut dengan ketentuan sewa,” kata Sanusi yang juga mantan Kepala Pendidikan Kota Sukabumi itu.
Menurut Sanusi, sumbangan untuk pembangunan Gedung PGRI sifatnya infak. Namun setiap anggota sudah ditetapkan besarannya. Bagi anggota PGRI yang PNS akan dipungut sebesr Rp 1 juta dan anggota Non PNS sebesar Rp 500.000.
”Ini adalah infak bukan iuran. Dalam prosenya para guru boleh melakukan infak dengan cara menyicil,”ungkapnya.
Dijelaskanya pembanguan gedung itu akan menghabiskan dana sebesar Rp 5 milyar. Diantaranya Rp 2 milyar untuk membeli lahan tanah dan Rp 3 milyar untuk pembanguan gedung. Rencananya pembanguan gedung akan dimulai 25 Novenber 2011 bertepatan dengan HUT PGRI. ”Saat ini kami sedang mengurus pengadaan tanah seluas 4000 meter persegi. Untuk pembangunan ini, PGRI sudah mendapatkan pinjaman uang sebesar Rp 1,5 milyar dari bank. Bahkan dalam waktu dekat akan melakukan penawaran untuk membeli lahan tersebut,” kata Sanusi.

= Rojab Asy’ari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar