11 Mei 2011

Disdik Kota Klaim Siswa DO Minim

Sukabumi -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Sukabumi mengklaim bahwa jumlah lulusan SD yang masuk dalam drop out (DO) sudah minim atau 0 persen. Hal tersebut akibat telah dipush-nya program sekolah gratis dari pemerintah. "Di Kota Sukabumi sudah diterapkan pendidikan gratis untuk tingkat SD dan SMP dan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA). Program tersebut otomatis bisa menekan angka DO lulusannya,"kata Sekretaris Disdik Kota Sukabumi Ayep Supriyatna kepada Radar Sukabumi saat ditemui di SDN Babakan Sirna I-II Kota Sukabumi, kemarin.
Ayep yang datang kesiangan mengikuti sidak UN SD yang dipimpin Walikota Sukabumi Muslikh Abdussyukur tersebut bersikukuh bahwa program sekolah gratis tersebut mampu meningkatkan taraf pendidikan di Kota Sukabumi. "Kami yakin jika di lapangan ada satu atau dua siswa SD yang DO, itu bukan disebabkan faktor ekonomi karena tidak ada biaya sekolah. Sebab, untuk tingkat SD-SMP tidak ada pungutan. Bahkan untuk siswa yang tidak mampu sudah kami siapkan beasiswa,"ujarnya.

Saat ditanya bila di lapangan ada kejadian murid SD DO? Ayep menuturkan jika itu terjadi, pihaknya akan telusuri penyebabnya lebih jauh.
"Jika karena ekonomi kami siap menampung mereka silahkan mereka datang ke sekolah terdekat SD dan SMP dan kami akan menggratiskannya, asalkan tak merusak sistem yang ada. Selama ini yang saya lihat mereka keluar karena faktor motivasi yang lemah, baik dari anak itu sendiri maupun dari orang tuanya,"paparnya.
Untuk itu, pihaknya mendesak para kepala sekolah SD dan SMP khususnya untuk meraih masyarakat di sekitarnya yang tidak bisa melanjutkan sekolah. "Anak -anak sekarang itu asal mau saja masuk sekolah. Untuk para kepala sekolah ini wajib menampung mereka, ya bila perlu sisihkanlah uang untuk ongkos anak tersebut agar memudahkan mereka dalam transportasi,"tegasnya.
Sementara itu, Walikota Sukabumi Muslikh Abdussyukur berdasarkan pantauannya di lima sekolah dasar (SD) yakni SDN Cimangga, SDN Sriwidari I, SDN Gentra Masekdas dan SDN Babakan Sirna I-II terkait pelaksanaan UN SD hari pertama di Kota Sukabumi berjalan lancar. "Kami melihat mulai dari penerapan tata tertib hingga penyebaran soal dan lembar jawaban telah berjalan sesuai aturan, artinya penyimpanan soal pun di Disdik bukan lagi di UPT,"katanya.
Tinggal sekarang, lanjut Muslikh, anak itu sendiri mengikuti UN dengan baik dan serius dan dukungan orang tua juga sangat dibutuhkan."Jika tidak ada motivasi maka berpengaruh pada semangat anak dalam melaksanakan kewajibannya belajar,"tuturnya yang mengaku fasilitas bangunan SD telah sesuai dengan standar meski wilayah perluasan tetap digeber dalam pembangunan sarana prasarananya.
Sementara itu, peserta UN SD tahun ini se-Kota Sukabumi jumlahnya mencapai 5.381 siswa. Jumlah tersebut terdiri dari 2.748 laki-laki dan 2.633 perempuan. Dan soal serta lembar jawaban telah datang ke Disdik sejak Jumat (6/10). Untuk pengawasannya Disdik menurunkan 676 pengawas dan 338 jumlah ruangan yang akan dipakai ujian.(sri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar