1 Mei 2011

Ratusan Buruh Sukabumi Tuntut Keadilan

Sukabumi : Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) berunjuk rasa ke Pendopo yang berada di Kota Sukabumi menuntut pemerintah memberi perhatian dan keadilan kepada buruh.
Ketua SPN DPC Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar, Minggu, mengatakan, aksi ini untuk memperingati hari buruh se-dunia 1 Mei 2011 yang meminta kepada Pemerintah bisa memberi keadilan bagi buruh, karena Pemerintah dinilai cenderung memihak kepada perusahaan.

“Kesejahteraan buruh di Sukabumi sangat minim sekali. Selain itu perusahaan tidak pernah diperhatikan nasib para buruh seperti tidak adanya Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dan masih menggunakan sistem outsourcing,” kata Hera kepada ANTARA.
Hera menambahkan, selain adanya ketidakadilan, nasib buruh saat ini sangat memprihatinkan, walaupun pemerintah sudah menetapkan upah minimum kabupaten (UMK) sebesar Rp850 ribu, tetapi masih ada perusahaan menunda kenaikan UMK dengan alasan finansial.
“Seharusnya pemerintah lebih tegas kepada perusahaan yang seperti itu, waluapun dengan banyaknya insvestasi yang masuk ke kabupaten, namun tidak mempengaruhi terhadap kesejahteraan para buruh,” tambahnya.
Ia menandaskan, kepada pemerintah pihaknya meminta agar tuntutannya bisa diperhatikan, jika tidak maka pihaknya akan menurunkan lebih banyak buruh lagi untuk berunjuk rasa.
Selain itu, tata wilayah di kabupaten sangat amburadul, sehingga jika saat akan masuk pabrik terjadi kemacetan panjang, yang menyebabkan banyak buruh yang terlambat masuk kantor.
Di tempat yang sama, seorang buruh pabrik garmen Muara Griya Lestari (MGL) Kabupaten Sukabumi, Agus mengeluhkan dengan tidak adanya jamsostek dan perhatian dari perusahaan.
“Saya sudah bekerja selama tiga tahun di perusahaan ini tetapi sampai sekarang kami tidak pernah mendapatkan jamsostek, sehingga jika kami sakit beban berobat harus ditanggung kami belum lagi gaji kami dipotong karena tidak masuk kerja untuk itu kami meminta agar pemerintah memperhatikan kami,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Iwan Ridwan mengatakan, pemerintah akan memperhatikan semua tuntutan para buruh dan tidak hanya kepada satu serikat pekerja saja.
“Semua tuntutan akan kami perhatikan untuk ditindak lanjuti,” kata Iwan.
Iwan menambahkan, mengenai jamsostek pihaknya akan segera mendatangi ke perusahaan-perusahaan yang tidak memberikan jamsostek kepada buruhnya.
“Di Sukabumi ada 113 perusahaan dan menyerap sekitar 130 ribu buruh, dan bagi perusahaan yang tidak memberikan jamsostek maka kami akan menegur dan memberikan peringatan tegas bisa saja dicabut izinnya, selain itu kami pun akan menghapus sistem outsourcing,” tambahnya.
Aksi yang dilakukan oleh ratusan buruh ini di halaman Pendopo Kabupaten Sukabumi sempat diwarnai aksi dorong-mendorong antara buruh dan polisi yang memaksa masuk ke dalam pendopo, namun unjuk rasa ini tidak sempat ricuh setelah dari pemerintahan menerima mereka dan segera menindaklanjuti tuntutan mereka ini.(Ajijah)

Ratusan Buruh Datangi Pendopo Sukabumi

SUKABUMI, (PRLM).- Ratusan buruh yang tergabung Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Sukabumi, Minggu (1/5) mendatangi Pendopo Sukabumi. Kehadiran buruh dalam rangka memperingati Hari Buruh se-Dunia (May Day) 2011 sempat mengundang perhatian warga.
Dengan menggunakan ratusan kendaraan roda dua, para buruh langsung merangsek masuk ke halaman gedung negara itu. Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan ratusan petugas Kepolisian Resort (Polres) Sukabumi Kota dan unsur tentara langsung menghadang para buruh. Mereka tidak diperkenankan masuk keruangan utama pendopo
“Selain menyangkut kesejahteraan dan kesehatan para buruh yang hingga kini masih terabaikan. Kami meminta agar buruh diberi waktu cukup untuk menjalankan ibadahnya. Karena hampir sebagian besar, peluang untuk beribadah relatif sangat terbatas. Kami kesulitan untuk melakasanakn salat,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Nasional (DPC SPN) Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar, Minggu (1/5). )A-162/A-120)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar