Jurnal Sukabumi - Maraknya aksi tawuran di kalangan pelajar mengundang kecemasan warga Kota Sukabumi. Akibatnya, tidak sedikit warga yang meminta Dinas Pendidikan Kota Sukabumi untuk melakukan tindakan tegas. Bahkan beberapa warga meminta agar sekolah yang siswanya sering terlibat tawuran agar dibubarkan dinas terkait.
”Salah satu jalan keluar untuk mengatasi tawuran pelajar harus dengan memberikan sanski tegas bagi pihak sekolah. Bila perlu, Dinas Pendidikan membubarkan sekolahnya yang siswanya sering terlibat tawuran,” ungkap Sudarman seorang warga yang kerap melihat pemandangan aksi tawaran pelajar di Jalan Perintis Kemerdekatan Kota Sukabumi, kemarin.
Menurutnya, aksi tawuran tidak hanya membahayakan bagi kalangan siswa di Kota Sukabumi. Tetapi maraknya bentrokan fisik ini sering mengancam keselamatan warga lainnya. Salah satunya terjadi saat aksi tawuran antar pelajar yang terjadi di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi, akhir pekan kemarin.
Sementara, sejumlah siswa baru terpaksa ikut terlibat tawuran akibat dipaksa kakak kelasnya. Sebab mereka akan menjadi objek penyiksaaan apabila tidak mengikuti kemauan para seniornya. Pengakuan itu diungkapkan sejumlah pelajar yang tertangkap aparat kepolisian.
”Saya hanya diajak saja sama kakak kelas. Jika tidak mengikuti kemauannya, saya malahan dihajar sama kakak kelas,” aku seorang pelajar.
Bentrokan fisik antar pelajar SMK swasta dan kini merambah ke para pelajar SMP pada saat digelar hiburan gratis di Lapang Merdeka Kota Sukabumi yang berlangsung setiap hari Sabtu merupakan pemandangan rutin bagi masyarakat. Hingga saat ini nampaknya perkara bentrokan fisik antar pelajar tersebut disinyalir malah dibiarkan terus berlangsung. Hal itu seiring dengan terus digelarnya hiburan gratis di Lapang Merdeka setiap hari Sabtu.
”Setiap ada konser musik selalu saja diwarnai tawuran pelajar. Bahkan sudah menjadi pemadangan rutin. Apalagi bila digelarnya setiap haris Sabtu seperti sekarang ini para pelajar itu numplek disini,” ungkap seorang warga bernama Nugraha.
”Salah satu jalan keluar untuk mengatasi tawuran pelajar harus dengan memberikan sanski tegas bagi pihak sekolah. Bila perlu, Dinas Pendidikan membubarkan sekolahnya yang siswanya sering terlibat tawuran,” ungkap Sudarman seorang warga yang kerap melihat pemandangan aksi tawaran pelajar di Jalan Perintis Kemerdekatan Kota Sukabumi, kemarin.
Menurutnya, aksi tawuran tidak hanya membahayakan bagi kalangan siswa di Kota Sukabumi. Tetapi maraknya bentrokan fisik ini sering mengancam keselamatan warga lainnya. Salah satunya terjadi saat aksi tawuran antar pelajar yang terjadi di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi, akhir pekan kemarin.
Sementara, sejumlah siswa baru terpaksa ikut terlibat tawuran akibat dipaksa kakak kelasnya. Sebab mereka akan menjadi objek penyiksaaan apabila tidak mengikuti kemauan para seniornya. Pengakuan itu diungkapkan sejumlah pelajar yang tertangkap aparat kepolisian.
”Saya hanya diajak saja sama kakak kelas. Jika tidak mengikuti kemauannya, saya malahan dihajar sama kakak kelas,” aku seorang pelajar.
Bentrokan fisik antar pelajar SMK swasta dan kini merambah ke para pelajar SMP pada saat digelar hiburan gratis di Lapang Merdeka Kota Sukabumi yang berlangsung setiap hari Sabtu merupakan pemandangan rutin bagi masyarakat. Hingga saat ini nampaknya perkara bentrokan fisik antar pelajar tersebut disinyalir malah dibiarkan terus berlangsung. Hal itu seiring dengan terus digelarnya hiburan gratis di Lapang Merdeka setiap hari Sabtu.
”Setiap ada konser musik selalu saja diwarnai tawuran pelajar. Bahkan sudah menjadi pemadangan rutin. Apalagi bila digelarnya setiap haris Sabtu seperti sekarang ini para pelajar itu numplek disini,” ungkap seorang warga bernama Nugraha.
= Budiyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar