13 Januari 2011

Dayat : Mereka Pantas Diusir

Jurnal Sukabumi - Mantan Calon Bupati Sukabumi, Dayat Wiranta menganggap aksi pengusiran terhadap empat WNA yang menempati perumahan elit Park Sukamantri terjadi akibat akumulasi kekesalan warga. Keempat bule asal Belanda itu dinilai telah merusak tatanah kehidupan bermasyarakat secara sangat arogan. Karena itu, Dayat merasa tidak gentar ketika dirinya dilaporkan kepada aparat kepolisian.
Menurut Dayat, aksi pengusiran terhadap empat Bule itu tidak dilakukan secara mendadak. Namun tindakan itu justru sudah menjadi kebulatan warga yang diketahui unsur pemerintah setempat. Bahkan warga sudah beberapa kali melaporkan permasalahan ini kepada unsur kecamatan termasuk aparat kepolisian.
”Perilaku warga negara asing itu sudah tidak mencerminkan adat budaya ketimuran. Mereka juga tidak mau bersosialisasi dengan warga. Justru mereka memperlihatkan sikap arogansinya hingga warga menjadi marah,” kata Dayat saat dihubungi Jurnal Bogor, tadi malam.
Dayat mencontohkan sikap arogansi orang Bule terjadi kepada seorang warga yang berprofesi sebagai pemilik bengkel mobil. Ketika tukang bengkel sedang membetulkan kendaraan, orang Bule marah karena menimbulkan suara berisik. Sikap arogan orang bule juga sempat dialami beberapa warga lainnya yang sedang membersihkan lingkungan sekitar.
”Ketika warga sedang membakar sampah, tiba-tiba Orang Bule langsung menyiramnya dengan air. Etikanya khan tidak seperti itu. Otomatis warga pun menjadi kesal karena melihat sikap arogan Orang Bule tersebut,” kata Dayat.
Tidak hanya itu, kata Dayat, kehadiran empat warga Bule juga telah merusak tatanan kehidupan serta adat istiadat. Sebab seringkali Orang Bule melakukan tindakan asusila di depan umum. Tindakan Orang Bule dianggap sebagai hal yang bertolak belakang dengan ajaran agama maupun kebiasaan warga.
”Warga punya alasan kuat untuk mengusir Orang Bule itu dari wilayah pemukiman kami. Selain perilakukan yang tidak sesuai dengan budaya warga, mereka juga telah menyalahgunakan ijin tinggal di Indonesia. Sebab mereka memanfaatkan visa wisata untuk melakukan usaha di Indonesia,” kata Dayat.
Maka dari itu, kata Dayat, pihaknya mempersilahkan aparat kepolisian untuk mengusut kasus ini. Warga siap menghadapi resiko atas laporan yang dibuat warga asing tersebut. ”Namun perlu diingat juga, keberadaan orang Bule itu sebenarnya sempat ditutup aparat kepolisian beberapa tahun silam,” tandas Dayat.


Berita Terkait : Bule Laporkan Mantan Cabup

=Rojab Asy’ari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar