25 Februari 2011

155 Orang terlantar, Pemkab Sukabumi Merasa Kecolongan

Radar Sukabumi -- Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Iwan Ridwan mengaku kecolongan atas terlantarnya 155 buruh asal Kabupaten Sukabumi di Pantai Pasir Padi, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel) , yang kabarnya akan dipekerjakan di pengeboran timah di daerah Pangkal Pinang.
Menurut dia, Disnakertrans secepatnya akan melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi dan instansi terkait di Pangkal Pinang guna menulusuri ke 155 warga tersebut."Kami baru tahu dari pemberitaan, makanya sesegera mungkin kami akan melakukan penelusuran," kata Ridwan saat dihubungi Radar, kemarin.
Ridwan mengatakan, penelusuran juga akan dilakukan terhadap dua CV yakni CV Maria Kita dan CV Simang Raya yang memberangkatkan ke 155 warga tersebut ke Bangka Belitung.
"Informasi sementara memang keberangkatan mereka ilegal," ujar mantan Dirut PDAM Kabupaten Sukabumi ini.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 70 dari 155 pencari pekerja asal Kabupaten Sukabumi hidup telantar dengan mendiami tenda biru selama berhari hari hari. Kini mereka ditampung disebuah lahan milik warga asal Pasir Padi Kota Pangkalpinang Bangka Belitung, untuk dipekerjakan sebagai buruh pengeboran timah di berbagai daerah negeri serumpun sebalai.
Mereka diangkut atas permintaan CV Maria Kita dan CV Simang Raya yang tiba di Pelabuhan Pangkalbalam pada Minggu 20 Februari 2011 lalu. Meskipun pada kenyataannya, kedatangan para pekerja ini tidak mengantongi kontrak kerja yang jelas, termasuk izin kedatangan pun masih dipertanyakan.
Sementara itu, dari kabar kemarin sore (24/2) di Pangkalpinang, warga Sukabumi yang terlantar itu telah diangkut dan dipekerjakan di pengeboran timah di daerah Pangkal Pinang atas bantuan Walikota Pangkal Pinang, H Zulkarnaen.
"Mereka, kemarin siang telah dibawa ke pengeboran timah. Katanya sih Walikota Pangkal Pinang telah berkomunikasi dengan Sekda Kabupaten Sukabumi Deden Achadiyat," kata Revi Setiawan warga Pangkal Pinang. (wan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar