25 Februari 2011

Polisi Kantongi Delapan Nama Kasus Tawuran Maut di Cicurug

Radar Sukabumi -- Kasus tewasnya siswa SMK Kartika Candra (KC) Kota Sukabumi, Ade Sugiana (16) dalam insiden tawuran di Cicurug Kabupaten Sukabumi 5 Februari belum diungkap polisi. Hingga kini, polisi belum menangkap satu pun pelaku yang menyebabkan Ade meregang nyawa.
Meski demikian, Kapolres Sukabumi AKBP Bagus Srigustian mengklaim pihaknya sudah mengantongi delapan nama yang diduga kuat terlibat dalam tawuran berujung maut itu. Sayangnya, Bagus enggan membeberkan identitas ke delapan pelajar itu, termasuk sekolahnya. "Kedelapan pelajar ini masih dalam pencarian, tapi identitasnya sudah kami ketahui," ujar Bagus, kemarin.
Ditambahkan Bagus kedelapan palajar ini diketahui tidak pernah masuk sekolah sejak tawuran yang melibatkan pelajar dari empat SMK itu. Masing-masing SMK Kartika Candra, SMK Pasundan asal Kota Sukabumi, SMK PGRI 2 Kota Bogor (OUT) dan SMK Yapas Bogor. "Berdasarkan data yang diperoleh anggota kami di Polsek Cicurug, mereka (delapan pelajar) memang tidak pernah masuk sekolah sejak kejadian tawuran," katanya.
Kematian Ade dalam tawuran di Cicurug itu memang masih dalam penyelidikan intensif jajaran Polres Sukabumi. Soalnya, hingga saat ini belum ada tersangka ditetapkan. "Kami akan terus mengusut kasus ini untuk mengungkap pelaku pembunuhan," tandasnya.
Sekadar mengingatkan, pada 5 Februari lalu, Ade tewas dibacok dalam tawuran di Kampung Bangkongreang Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi. Selain menwewaskan Ade, dalam insiden itu dua pelajar lainnya juga luka-luka.
Diketahui tawuran itu melibatkan empat SMK. Puluhan siswa SMK KC bergabung dengan SMK Yapas Bogor berangkat dari kota Sukabumi menuju arah Bogor menumpang truk. Siswa tersebut sudah dibekali dengan senjata. Di Bangkongreang Desa Benda sudah menunggu puluhan siswa SMK Pasundan yang bergabung dengan SMK PGRI 2 (OUT) Bogor. Di tempat tersebut tawuran tidak dapat dihindarkan.(dri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar