21 Maret 2011

Dewan Desak Bangun Jembatan Timbang

CICURUG -- Kerusakan jalan nasional Kabupaten Sukabumi bagian utara, tepatnya di kawasan industri Cibadak, Parungkuda, Cicurug, ditenggarai akibat seringnya dilintasi kendaraan jenis kontainer atau truk, milik perusahaan industri garmen, elektronik, serta air mineral dengan tonase berlebihan. Selain tonase kendaraan industri, mobil pengakut pasir menyubang kerusakan jalan nasional.
Diperkirakan berat angkutan mencapai 40 ton. Dalam satu hari puluhan kendaraan dengan bobot tersebut melintas. Akibatnya jalan berlubang dan bergelombang. Kerusakan tersebut nampak terlihat di sebelah kiri jalan menuju arah Bogor sebab kendaraan terisi muatan berangkat dari Sukabumi menuju kawasan Jabodetabek.
Pengguna jalan mengeluhkan kerusakan jalan. Banyak kecelakaan terjadi yang bersumber dari jalan yang rusak. Begitu pun dengan terhambatnya perjalanan di beberapa titik kerusakan yang parah seperti Parungkuda hingga Cicurug.
Ketua Komisi II, DPRD kabupatean Sukabumi, Agus Mulyadi mengatakan, salah satu faktor kerusakan jalan yakni tonase kendaraan. Permasalahan ini harus cepat diatasi. Selain merusakan jalan, kelebihan tonase ini pun merupakan pelanggaran. Selain karena mutu atau kualitas jalan yang memang buruk. "Faktor tonase menjadi masalah jalan," kritiknya.
Sebagai upaya, pemerintah harus membuat jembatan timbang. Kewenangan Dishub dan pemerintah, kalau tidak ditindak lanjuti akan seterusnya seperti ini. Selanjutnya ukuran bobot kendaraan maksimal 12 ton, untuk kendaraan industri, dengan tinggi muatan tidak boleh melebihi tinggi bak untuk kendaraan angkut pasir. "Selain itu bupati mesti mendorong kepada Dinas PU pusat untuk segera memperbaiki dan meningkatkan kualitas jalan. " tukasnya.
Sementara itu, LSM Barak, Agus TB mengatakan kerusakan jalan yang diakibatkan tonase dan kualitas bahan jalan. Itu karena kenalakan kontraktor atau pembangun jalan. Tonase sudah terlihat jelas, kendaraan melebihi kapasitas jalan. Mutu jalan yang baru diperbaiki tidak lama rusak lagi. "Terakhir permainan kontraktor yang nakal, melaksanakan pengerjaan jalan dengan asal-asalan," imbuhnya.(dri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar