18 Maret 2011

Kasat Lantas Polres Sukabumi Kota Merasa "Ditampar"

CIKOLE -- Kasat Lantas Polres Sukabumi Kota, AKP Asep Saepudin mengakatan dirinya merasa "ditampar" gara-gara insiden yang terjadi pada Minggu sekitar pukul 03.00 WIB yang mengakibatkan empat korban harus dilarikan ke RSUD R Syamsudin akibat luka sabetan samurai hasil bentrokan empat geng motor. Kekecewaan itu disampaikan kepada empat pengurus geng motor yang mengatasnamakan Moonraker, Brigez, XTC dan GBR saat mereka mendatangi Kantor Kasat Lantas Polres Sukabumi Kota, kemarin.
Asep Menegaskan pihak kepolisian tidak akan segan-segan melakukan tembak di tempat jika kedapatan kerusuhan itu terjadi. "Berdasarkan SOP, kami diperbolehkan menembak, ini juga ada surat perintah dari Kapolda Jabar dan Pak Kapolresta," kata Asep.
Rupanya upaya yang dilakukan Polres Sukabumi Kota, mulai penolakan berandal motor, pembubaran berandal motor bersama pengurus keempat nama geng tersebut. Namun, geng tersebut hingga patroli gabungan yang melibatkan TNI tidak baru akan menuai titik temu.
Titik temu itu ditandai dengan keempat geng itu mendatangi Mapolres Sukabumi Kota untuk menyatakan kebersamaan dan tidak akan lagi melakukan aksi meresahkan masyarakat itu. "Saya sangat bangga mereka berinisiatif untuk mendatangi kami. Tapi mudah-mudahan ini bukan hanya kedok. Saya minta nama dan foto anggotanya besok (hari ini) harus segera bisa dilaporkan ke sini," tegas Asep.
Asep juga menawarkan solusi, yakni mengubah nama-nama yang dianggap geng motor aitu menjadi nama klub motor dengan melakukan kegiatan yang positif seperti halnya yang dilakukan Sukabumi Matic Club (SHMC) yang akan menggelar tabligh akbar dalam rangka menyambut maulid nabi di Masjid Agung Kota Sukabumi nanti malam.
Senada dikatakan Ketua Klub Otomotif Sukabumi (KOS), Jujun Junaedi mengaku geram melihat ulah sekelompok pemuda yang meresahkan masyarakat. "Sebenarnya kami juga bukan tidak bisa membasmi, tapi ini adalah ranah hukum. Sukabumi ini kan milik kita, jadi usahakan bikin suasana Kota ini menjadi kondusif," pintanya. Dari kegiatan positif yang dilakukan SHMC salah satu binaan KOS itu, mengajak kepada empat kelompok teresebut untuk bergabung dan menyerahkan senjata tajam kepada pihak yang berwenanga. "Kalau bisa senjata tajam yang dimiliki yang biasa dipakai berantem dititipkan di Pak polisi. Kita dengarkan tausiyah mudah-mudahan hati ade-ade tersetuh," harapnya.
Sementara itu, empat nama pengurus yang mengatasnamakan pengurus Brigez, GBR, Brigez, XTC dan Moonraker bersama-sama menyepakati tidak akan lagi berulah. Bahkan mereka mengaku akan mengubah nama geng itu menjadi klub otomotif. Brigez menjadi Sepen Spot, Moonraker menjadi Suspim, XTC menjadi STC (KOS), dan GBR menjadi GRABER.
Mantan Ketua GBR, Boy mengatakan, kedatangannya bersama tiga klub motor itu berinisiatif untuk bersama-sama untuk menyepakati tidak lagi menyandang nama yang sudah dianggap kotor. "Kami akan mengganti nama, ini inisiatif kami untuk mengikuti himbauan itu," katanya. Senada dikatakan Ketua GBR, Dede Rahman mengaku saat masuk GBR klub itu sudah menjadi sebuah LSM dan juga menyepakati mengubah nama tersebut agar tidak lagi ada kekerasan antara anggota satu dengan lainnya. "Ya, saya juga setuju, kami juga akan menyerahkan foto yang dimintai Pak kasat Lantas," katanya.(ryl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar