14 Maret 2011

Pelajar Sukabumi Selamat

Sukabumi - Rasa syukur disampaikan Kepala SMKN 1 Sukabumi, Wahyuto menyusul para alumninya yang magang kerja di Jepang tidak terkena bencana tsunami. Soalnya ada sekitar 200 lulusan SMKN 1 Sukabumi yang masih berada di Negari Sakura itu. Mereka bisa bekerja di Jepang berkat kerjasama pihak sekolah dengan Japan Indonesia Economy Centre (JIAEC) yang berada di Jakarta.
”Kami sempat cemas saat mendengar bencana tsunami di Jepang. Soalnya banyak lulusan SMKN 1 Sukabumi yang saat ini sedang magang kerja di Jepang. Namun informasi yang kami peroleh dari JIAEC, sejumlah alumni sekolah kami dalam kondisi selamat,” kata Wahyuto saat ditemui Jurnal Bogor, kemarin.
Menurut Wahyuto, pihak sekolah mulai kebanjiran telepon sejak bencana tsunami di Jepang. Mayoritas penelepon ingin mengetahui kondisi para alumninya yang masih kerja magang di Jepang. Bahkan ada beberapa orang tua alumni SMKN 1 Sukabumi yang minta penjelasan pihak sekolah.
”Lokasi tempat magang alumni SMKN 1 Sukabumi ini tersebar di berbagai industri yang ada di Jepang. Namun pihak JIAEC memastikan tidak ada siswa SMKN 1 yang mendapat musibah. Makanya kami jelaskan kepada para orang tua alumni agar tidak perlu mencemaskan tentang nasib anaknya yang ada di Jepang,” tandas Wahyuto.
Menurut Wahyuto, sejumlah alumni SMKN 1 Sukabumi sudah dikirim kerja magang di Jepang sejak tahun 2003 silam. Penyaluran para alumni itu didasari kerjasama sekolahnya dengan JIAEC selaku perwakilan lembaga pemerintah Jepang di Indonesia. Selama hampir delapan tahun, ratusan alumni SMKN 1 Sukabumi pernah bekerja di Jepang.
”Program magang ini berlangsung hanya selama tiga tahun. Kami telah mengirimkan ratusan alumni sejak tahun 2003. Alumni yang masih ada di Jepang saat ini tersisa sekitar 200 orang lagi,” paparnya.
Dijelaskan Wahyuto, dalam satu tahun rata-rata alumninya yang berangkat kerja magang di Jepang mencapai sekitar 40 orang. Bahkan dalam waktu dekat akan segera diberangkatkan puluhan alumni lainnya. Para alumni SMKN 1 Sukabumi ini rata-rata dibutuhkan untuk kerja magang di industri komponen mesin dan perusahaan konsultan.
”Dengan adanya bencana tsunami ini, saya tidak mengetahui bagaimana kelanjutan program magang alumni kami di Jepang. Kami harapkan kerjasama ini akan terus berlanjut. Sebab program ini telah membantu lulusan kami dalam mendapatkan pekerjaan,” katanya.

=Rojab Asy’ari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar