30 April 2011

Dirut RSUD Syamsudin Protes Pemprov Jabar

Sukabumi - Direktur RSUD Syamsudin Kota Sukabumi, dr. Suherman MM memprotes kebijakan Pemda Provinsi Jawa Barat. Protes itu terkait pembatalan program pembangunan 200 kamar untuk ruangan rawat inap pasien. Pemda Provinsi Jawa Barat awalnya menyatakan siap membantu memberikan dana yang pekerjaannya akan dimulai pertengahan tahun ini.

”Hasil rapat anggaran DPRD Provinsi Jawa Barat memastikan program pembangunan 200 kamar rawat inap untuk RSUD Syamsudin tidak masuk APBD tahun 2011. Justru Pemda Provinsi Jawa Barat lebih memprioritaskan pembelian mobil untuk anggota Dewan,” kata Suherman saat ditemui Jurnal Bogor, kemarin.
Menurut Suherman, proposal pengajuan tambahan 200 kamar ini sudah disampaikan setahun yang lalu. Hal itu atas dasar permintaan Provinsi Jawa Barat menyusul ditetapkannya RSUD Syamsudin sebagai rumah sakit rujukan regional. Selain itu, RSUD Syamsudin juga sering kewalahan menampung pasien yang harus menjalani rawat inap.
”Kapasitas ruangan untuk melayani pasien rawat inap yang dimiliki RSUD Syamsudin hanya sebanyak 509 kamar. Sedangkan jumlah pasien setiap hari cukup membludak. Idealnya RSUD Syamsudin memiliki sekitar 800 kamar rawat inap,” papar Suherman.
Akibat keterbatasan ruangan ini, pihak RSUD Syamsudin kerap menjadi sasaran keluhan keluarga pasien. Pasalnya, banyak pasien yang terpaksa harus menghuni ruangan bangsal. Mereka tidak langsung di tempatkan ke dalam kamar karena sudah penuh.
”Anda bisa lihat sendiri deretan pasien yang harus menjalani rawat inap di ruangan UGD maupun bangsal. Sesuai aturan, maksimal pasien berada di ruangan darurat hanya selama enam jam. Kenyataannya ada pasien yang harus menghuni ruangan UGD hingga tiga hari,” kata Suherman.
Dijelaskan Suherman, tumpukkan pasien yang menghuni ruangan UGD terjadi akibat keterbatasan ruangan rawat inap. Faktor itu diperparah banyaknya pasien yang dirujuk dari rumah sakit lain. Pasien rujukan ini antara lain berasal dari Kabupaten Sukabumi, Cianjur, termasuk warga Provinsi Banten.
”Meski keterbatasan ruangan, kami tetap memberikan pelayanan bagi pasien rawat inap ini. Makanya kami meminta pihak keluarga pasien untuk bersabar apabila kondisi kamar masih penuh,” pungkasnya.

= Rojab Asy’ari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar