22 April 2011

Investor Tambang Emas Cigaru Mangkir

Sukabumi - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi gagal mempertemukan dua kubu yang terlibat konflik penambangan emas di kawasan Cigaru Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, Kamis (21/4) kemarin. Pasalnya, pihak PT Golden Pericindo Indah (PT GPI) selaku investor tambang emas mungkir dalam pertemuan tersebut. Jadwal pertemuan akhirnya akan mundur hingga pekan depan.

”Sengketa di lokasi penambangan emas warga dan perusahaan harus segera berakhir. Jangan sampai konflik ini berkepanjangan hingga meimbulkan korban jiwa. Makanya DPRD berinisiatif untuk mempertemukan kedua kubu yang terlibat konflik ini,”
ungkap Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi saat dihubungi sejumlah wartawan, kemarin.
Badri menilai konflik antara warga penambang dengan pengusaha tidak akan terjadi apabila terjalin komunikasi yang baik. Sejauh ini pihak perusahaan tidak memberikan ruang gerak bagi warga setempat untuk terlibat dalam kegiatan penambangan. Padahal kehadiran perusahaan semestinya bisa memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
”Seharusnya ada kerjasama yang menguntungkan antara warga sekitar dan pihak perusahaan. Bentuknya bisa berupa pemberian sejumlah lahan tambang kepada warga untuk dikelola. Sementara hasil nanti akan diserahkan kepada pihak perusahaan,” kata Badri.
Dalam kesempatan itu, Badri mempermasalahkan keluarnya perijinan yang diberikan Pemkab Sukabumi kepada pihak pengusaha. Biasanya ijin keluar setelah adanya persetujuan masyarakat. ”Pemberian izin harus sinergi jangan hanya satu pihak saja,”tandasnya.
Perwakilan warga Cigaru, Redi Santoso mengaku kecewa terhadap ijin yang diberikan pemerintah terhadap pihak perusahaan. Soalnya kawasan tambang itu sudah lama dikelola masyarakat setempat. Bahkan warga pernah mengajukan ijin melalui Balai Pengelolaan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Sukabum.
”Kenyatannya pemerintah malah mengabulkan izin penambangan kepada perusahaan dari luar Sukabumi. Padahal sejak dulu warga Cigaru sudah menggarap lahan tambang emas ini,” kata Redi.
Seperti diberitakan Jurnal Bogor, konflik antara pengusaha dengan para penambang semakin parah dengan adanya keterlibatan anggota Brimbob. Sejumlah petugas berseragam polisi sempat mengintimiasi warga yang berada di sekitar lokasi penambangan. Sedikitnya delapan tenda milik penambang rusak akibat diobrak-abrik petugas sewaan PT GPI.

= Rojab ASy’ari

1 komentar: